Catatan Ardi Tahu

  Jangan terlampau dipikirkan apa yang sudah dilalui di sepanjang hari yang telah lewat. Kalau harimu menyenangkan, patut disyukuri. Kalaupun tidak menyenangkan, tetap diterima apa adanya. Cobalah untuk tidur dan menjemput impian untuk esok kan lebih baik. Salam literasi, semoga menginspirasi.

Puisi "Dusta Itu Ampuh" adalah tentang cara bertahan dalam menghadapi kompleksitas problematika kehidupan. Dimaknai secara metafor, yaitu setiap persoalan dalam hidup ini punya jalan keluar atau kelak dapat terselesaikan dengan baik. Salam literasi semoga menginspirasi.

Puisi "Aku Kembali, Kepercayaanmu Pergi" bercerita tentang ikhtiar untuk kembali, sungguhpun itu tak mudah. Salam literasi, semoga menginspirasi.  

Puisi "Itu Bukan Metafora" bercerita tentang perjalanan hubungan antara pria dan wanita yang tidak selalu mulus. Terkadang atau bahkan sering terjadi "turbulensi" dalam perjalanan itu. Oleh karenanya, sebelum memulai sebuah "perjalanan", patut disadari betul bahwa impian yang dimetaforkan dengan kata "memandang keluar" tak selalu seindah kenyataan, yang dimetaforkan dengan "memandang ke dalam". Ketika kenyataan pahit menghampiri, mungkin sudah waktunya untuk berpikir ulang, apakah terus melangkah, atau berhenti sejenak, atau juga benar-benar berhenti. Salam literasi, semoga menginspirasi. 

Puisi "Hujan Sudah Berhenti, Cara Rindu Mengajakmu Pulang" bercerita tentang kerinduan yang teramat mendalam dan menunggu waktu yang tepat untuk dituntaskan. Salam literasi, semoga menginspirasi.

Puisi "Matahari Kering Tak Dapat Membakar Ingatan Kita" bercerita tentang kekuatan ingatan, bahwa tak mungkin untuk melupakan sesuatu yang pernah terjadi dan sangat berkesan dalam hidup kita. Kendatipun cuma terpajang bisu di "bilik kenangan", sesuatu itu tak akan pernah bisa diambil, dihilangkan, atau dianggap tak pernah ada. Salam literasi, semoga menginspirasi.